Tangguh Dimasa Pandemi, UMKM "Mesin" Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Airlangga Hartanto memaparkan isi bukunya. (yuni) |
Padang, Tanahairkita-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dr (HC) Airlangga Hartarto, MBA.MMT.,IPU., mengatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini dibuktikan selama pandemi Covid-19 bisa bertahan.
Demikian disampaikan Airlangga pada Kuliah Umum dan Kajian Bukunya berjudul Pembiayaan UMKM di auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (24/3).
Airlangga yang hadir secara daring mengatakan, terkendalinya kasus pandemi Covid-19 secara konsisten belakangan ini telah mendorong peningkatan mobilitas masyarakat. Hal itu lanjutnya, terlihat dari kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas yang mendorong kembali pulihnya ekonomi. "Situasi ini juga telah memicu peningkatan aktivitas bisnis UMKM," katanya.
Lebih jauh disampaikannya, pelaku UMKM merupakan "engine" atau mesin yang penting dalam pertumbuhan ekonomi, dimana kontribusinya terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen dari tenaga kerja nasional.
UMKM katanya juga mendorong investasi dan ekspor. "Investasi UMKM sebesar 60 persen dari total investasi nasional dan kontribusi terhadap ekspor non migas mencapai 16 persen," sebutnya.
Dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan pemberdayaan UMKM, pemerintah dipaparkannya telah membuat strategi pengembangan UMKM yang disertai dengan peningkatan akses pembiayaan UMKM. Hal ini menurutnya dilakukan, karena masih rendahnya "sharing kredit" UMKM, yaitu sebesar 18 persen. "Terbatasnya pembiayaan terhadap UMKM, berpotensi menghambat pengembangan dan penciptaan usaha baru dalam UMKM, sehingga penciptaan lapangan kerja juga terbatas," sebutnya.
Melihat hal itu, Presiden disampaikannya telah mendorong peningkatan porsi kredit UMKM terhadap perbankan dengan target 30 persen atau setara dengan Rp1.300 triliun pada 2024.
Airlangga juga mengatakan, pemerintah terus mengembangkan kredit usaha rakyat (KUR) agar dapat dinikmati oleh masyarakat. "Saat ini, KUR diberikan subsidi sebesar 3 persen dan pemerintah telah memperpanjang hingga Desember 2022. Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR pada 2022 sebesar Rp373,17 triliun dan ini meningkat sebesar 30 persen dari tahun 2021," tuturnya.
Pemerintah juga telah menambah skema KUR super mikro atau dibawah Rp10 juta untuk pekerja terkena PHK dan ibu rumah tangga, mengintegrasikan kartu pra kerja dengan KUR serta melakukan perubahan kebijakan khusus koorporitisasi baik nelayan dan petani, dan lainnya. "Itu semua bentuk keberpihakan terhadap UMKM," ujarnya.
Terkait bukunya, Airlangga mengatakan, penulisan buku tersebut bagian dari upayanya berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola UMKM.
Hal itu juga disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Dr. Iskandar Simorangkir, SE.MA. Dia mengatakan, munculnya ide penulisan buku tersebut tak terlepas dari kiprah Airlangga dalam upaya meningkatkan pemberdayaan UMKM. "Jadi beliau setiap acara UMKM selalu hadir, dan tidak hanya hadir tapi juga menjabarkan pemikiran di dalam tataran implementasi," ujarnya.
Menko lanjutnya terus mempercepat akselerasi seperti yang dilakukan Jepang dan Korea Selatan.
Sementara Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD., berterima kasih atas dibedahnya buku tersebut di UNP. "Dengan adanya bedah buku atau kajian buku Menko Airlangga ini terkait UMKM, mahasiswa akan mendapatkan banyak informasi terkait dengan kredit usaha rakyat (KUR) dan perkembangan UMKM-UMKM untuk kedepannya," katanya.
UNP sendiri lanjutnya memiliki program wirausaha mahasiswa yang nantinya akan menjadi cikal bakal melahirkan enterpreneur muda dari mahasiswa. "Kita di UNP juga menganggarkan Rp1 miliar untuk program-program wirausaha mahasiswa dan ini kompetitif mereka dapat bantuan Rp10-15 juta per kelompok usaha," ujarnya.
Informasi tentang KUR yang disampaikan Menko menurut rektor merupakan peluang bagi mahasiswa untuk membangun usaha mereka. (YUNI)
Komentar
Posting Komentar