UNP Miliki Laboratorium Terpadu dengan ISO 17025




PERESMIAN LABORATORIUM-Dirjen Dikti Ristek, Prof. Ir Nizam,M.Sc., Ph.D, IPU, Asean Eng., bersama Rektor UNP, Prof. Ganefri, PhD., melakukan penekanan tombol tanda diresmikannya penggunaan Laboratorium Terpadu  dan Teaching Factory di kampus itu. (ist)






Padang, Tanahairkita- Laboratorium Terpadu milik Universitas Negeri Padang (UNP) diresmikan penggunaannya oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Riset, dan Teknologi, Prof. Ir Nizam,M.Sc., Ph.D, IPU, Asean Eng., Sabtu (23/7). Peresmian bersamaan dengan dua labor lainnya, yaitu  Teaching Factory  di Fakultas Teknik dan Laboratorium  Kajian Halal (FMIPA) yang dipusatkan di Auditorium UNP Kampus Air Tawar Padang. 


Dirjen Dikti Ristek, Prof. Ir Nizam,M.Sc., Ph.D, IPU, Asean Eng., mengatakan  Laboratorium Terpadu sangat penting bisa dimanfaatkan mahasiswa,  dosen, industri dan masyarakat sekitar. Selain itu, juga dapat dijadikan sumber pendanaan oleh UNP sebagai Perguruan Tinggi  Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). 


Sementara itu, Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D., dalam laporannya menyampaikan, Laboratorium UNP telah mendapat sertifikasi, khusus  Laboratorium Terpadu mendapat sertifikat IS0 17025 berstandar Internasional. Malah sejak disertifikasi, telah melakukan 650 kali pengujian. "Hari ini (Sabtu-Red), kami lakukan peresmian, karena seluruh peralatan di laboratorium ini sudah diakreditasi oleh Badan Standarisasi Nasional melalui Komite Akreditasi  Nasional, sehingga memperoleh ISO 17025," sebut rektor.


Peralatan dengan ISO tersebut kata rektor, belum dimiliki oleh laboratorium lainnnya  di Sumatra Bagian Tengah ini. UNP menjadi satu-satunya yang telah memiliki peralatan canggih tersebut. "Sejak sertifikasi ini kami peroleh pada 25 Mei 2022 lalu, kami juga sudah menandatangani kontrak kerjasama dengan sembilan perusahaan multi nasional," tuturnya.


Keberadaan laboratorium di beberapa fakultas termasuk di Geografi diakui rektor tak cuma membantu penelitian mahasiswa dan dosen, tapi juga bisa dimanfaatkan dunia usaha dan industri. Bagi UNP sendiri ini akan menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan, karena satu kali pengujian bisa mendatangkan pendapatan antara Rp1 hingga Rp2 juta. 


Di Laboratorium Terpadu, ada 11 pengujian, diantaranya pengujian batu bara, pengujian XRD, pengujian kuat tekan, pengujian kuat tarik, dan pengujian  kekerasan bahan.
Untuk Laboratorium  Kajian Halal di FMIPA kata rektor sudah memiliki lisensi  dan izin dari Kementerian Agama RI. 


Khusus Laboratorium Teaching Factory disampaikannya lebih fokus pada pembuatan animasi yang saat ini sangat dibutuhkan pasar. Mahasiswanya lanjut mantan Dekan Fakultas Teknik UNP ini belum ada yang tamat. Tapi, mereka saat ini malah mengerjakan project animasi dalam satu perusahaan terkemuka di tanah air. "Program animasi ini prospek ke depannya sangat bagus dan ini kita kita kembangkan," ucapnya.


Tak hanya untuk mendapatkan pendapatan dari Laboratorium tersebut, tapi diharapkan keberadaannya bisa turut melahirkan lulusan yang kompetitif dan diterima oleh dunia usaha dan industri. 


Usai penyerahan Sertifikat ISO 17025 oleh tim BSN KAN, Dirjen Dikti langsung melakukan peresmian  Laboratorium Terpadu dan Teaching Factory dengan penekanan tombol dan penandatanganan prasasti. Juga dilaksanakan penandatanganan MoU dan MoA antara Lab UNP dengan perusahaan mitra. Untuk selanjutnya melakukan peninjauan lapangan. 


Kegiatan yang berlangsung siang hingga sore hari tersebut juga dirangkaikan dengan  kuliah umum dengan pembicara Hendro Kusumo, S.P ( Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN dan Dr. Agustinus Praba Drijakarya, M.Eng (Direktur Akreditasi Laboratorium) yang merupakan bagian lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN). (yuni)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anakku Pulang Bagai Pahlawan

Prajurit Yonif 133 Yudha Sakti Tewas Diserang KKB di Papua Barat

UNESCO Tetapkan Hari Lahir AA Navis Jadi Perayaan Internasional