Mari ‘Berteman’ Agar Selamat di Perlintasan Sebidang KA
Padang - Direktorat Keselamatan (Ditkes), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang melaksanakan Sosialisasi Promosi Penyelenggaraan Keselamatan Perkeretaapian di Perlintasan Sebidang di Simpang Haru, Rabu (20/9). Kegiatan ini dilakukan demi mencegah dan menekan angka kecelakaan yang sering terjadi di perlintasan sebidang.
Kepala BPT Padang, Supandi pada kesempatan itu mengajak masyarakat dengan membudayakan atau membiasakan "berteman" setiap melintasi perlintasan sebidang. Berteman adalah akronim dari "berhenti, tengok kanan kiri, aman dan jalan". Dengan membudayakan "berteman" harapannnya bisa menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang.
"Direktorat Keselamatan DJKA bersama BTP Padang tak henti-hentinya menyosialisasikan budaya ‘Berteman’ yakni Berhenti, Tengok, Kanan, Kiri, Aman, dan Jalan di perlintasan sebidang kereta api karena keselamatan adalah tanggung jawab masing-masing kita,” sebut Supandi.
Menurutnya, sosialisasi pada masyarakat agar taat aturan di perlintasan harus selalu dilakukan sebagai pengingat dan membiasakan masyarakat dengan kebiasaan yang baik, sehingga nantinya mampu menekan angka kecelakaan di perlintasan.
BTP Padang mencatat jumlah kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang pada tahun 2021 sebanyak 31 kasus, pada tahun 2022 sebanyak 14 kasus dan pada tahun ini sebanyak 23 kasus.
Supandi mengatakan, pembangunan prasarana keselamatan harus dibarengi dengan kegiatan edukasi dan sosialisasi, karena kecelakaan di perlintasan kereta api tak hanya terjadi dari sisi prasarana keselamatan saja, melainkan bisa juga terjadi karena pengguna. "Oleh karena itu, edukasi pada masyarakat melalui sosialisasi ini sangat penting dilakukan,” sebutnya.
Sosialisasi yang dilaksanakan kali ini dalam rangka memeriahkan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2023 yang bertemakan ‘"Melaju untuk Transportasi Maju". "Jadi kegiatan dilaksanakan serentak di seluruh Dalops dan Divre di Pulau Jawa dan Sumatra serta dipusatkan di Semarang," jelasnya.
Di Sumbar, BTP Padang terus berinovasi untuk memajukan perkeretaapian di Sumbar, khususnya dari sisi keselamatan. Selain menggemakan kampanye budaya ‘Berteman’, sosialisasi kali ini juga dilakukan untuk mengenalkan "yellow box" pada masyarakat, khususnya warga yang melewati perlintasan di Simpang Haru. "Yellow box adalah marka jalan berbentuk segi empat berwarna kuning yang berfungsi untuk melarang kendaraan berhenti di suatu area. Fungsi marka ini harus diutamakan dari pada alat pemberi isyarat lalu lintas yang bersifat perintah atau larangan," jelasnya.
Di Sumbar perlu sekali dilakukan inovasi ini mengingat masih banyaknya masalah yang terjadi di perlintasan sebidang termasuk masyarakat yang tak taat aturan dengan tidak mendahulukan perjalanan kereta api (KA). Pada akhirnya, mengakibatkan kecelakaan serta kurangnya fasilitas keselamatan di perlintasan dan juga masih banyaknya perlintasan liar atau tak terdaftar.
Dengan dibuatnya "yellow box" ini diharapkannya, mampu memanfaatkan ruang bebas kereta api yang tidak pada peruntukannya karena kereta api tidak mampu melakukan pengereman secara mendadak atau pengereman dalam jangka pendek. “Dalam mencegah terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang yang masih sering terjadi tahun ini, beberapa inovasi keselamatan terus dilakukan baik dari sisi prasarana (engineering) maupun edukasi. Oleh karena itu, setiap program peningkatan pembangunan harus diimbangi dengan peningkatan keselamatan,” tambah kepala balai.
Sebelumnya, BTP Padang sudah menutup 261 perlintasan liar, membuat jalan inspeksi, memasang patok rel dan pagar ornamen, membangun 27 POS JPL yang tersebar di Kota Padang, Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, membangun 30 Early warning System (EWS) di beberapa titik perlintasan, membangun 4 JPO/M, menggunakan Concrete Level Crossing (CLC) dan berbagai fasilitas keselamatan lainnya.
Kabalai berharap dengan program sosialisasi yang rencananya akan rutin dilakukan, masyarakat bisa mematuhi aturan yang ada di perlintasan sebidang. “Kolaborasi dengan stakeholder terkait termasuk pemerintah daerah (pemda) juga harus ditingkatkan karena keberhasilan untuk menekan angka kecelakaan ini tak akan tercapai jika tak adanya sinergitas antar instansi,” sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Dedy Diantolani mengungkapkan dukungannya pada kegiatan sosialisasi ini demi keselamatan masyarakat di Sumbar. “Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) sangat mendukung dan mengucapkan rasa terima kasih dengan dilakukannya sosialisasi keselamatan ini. Hal ini tak akan berjalan lancar jika dilakukan salah satu pihak saja. Untuk itu, berbagai pihak harus turut mendukung kegiatan seperti ini,” ajaknya.
Hadir juga pada kegiatan tersebut Kepala Divisi Regional II PT KAI Sumatera Barat, Jasa Raharja, pihak BPTD dan kepolisian setempat.
Sosialisasi berjalan aman dan lancar dengan membagikan stiker berisi imbauan keselamatan serta souvenir berupa botol minuman, dan juga kipas tangan yang juga berisi imbauan tentang selalu membudayakan "berteman". (yuni)
Komentar
Posting Komentar