Prajurit Yonif 133 Yudha Sakti Tewas Diserang KKB di Papua Barat
Kopda Hendrianto |
Padang- Kopda Hendrianto, prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG dari Batalyon 133 Yudha Sakti, Korem 032/Wirabraja tewas akibat kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Senin (25/12). Dia gugur setelah diberondong senjata oleh KKB di Pos Satgas Yonif 133/Yudha Sakti Pos Bousha, Jalan Kampung Bousha Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya. Satu rekannya yang juga jadi korban, Pratu Verengki Iman Setia Gulo kini masih dirawat intensif di sebuah rumah sakit di Sorong, Papua Barat.
Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl kepada wartawan dalam konferensi pers bertempat di aula A. Yani Makorem 032/Wbr, Selasa (26/12/2023) mengatakan, aksi penyerangan terhadap Pos Bousha Satgas Yonif 133/YS oleh KKB pada Senin, 25 Desember 2023 pukul 14.00 WIT atau usai ibadah Natal di Gereja Vito Kisor, Jl. Kampung Kisor, Disitrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat. "Kemarin pagi, 25 Desember 2023 ibadah Natal, anggota ada yang amankan gereja untuk aman ibadah Natal. Sekira pukul 13 lewat 45 menit, ibadah selesai. Pas kembali cek personil di posko, anggota diserang oleh OPM," cerita Danrem.
Kekuatan OPM itu lanjutnya belum diketahui. "Jadi mereka menggunakan senjata, sempat terjadi baku tembak yang menyebabkan dua prajurit kita tertembak," kisahnya lagi.
Korban gugur kata Brigjen TNI Rayen Obersyl akibat terkena tembakan di kepala dari pipi sebelah kanan tembus bagian kepala belakang. Sedangkan Pratu Verengki Iman Setia Gulo terkena serpihan peluru di perut sebelah kanan.
“Alhamdulillah, kemarin serpihan peluru itu sudah berhasil dioperasi dan diangkat hari ini, dengan kondisinya sudah normal kembali. Situasi sekarang untuk masyarakat berjalan dengan normal, tapi memang di daerah-daerah tertentu kadang-kadang mencekam,” jelasnya.
Danrem 032/Wbr sangat mengecam perbuatan tidak terpuji OPM tersebut karena mereka melaksanakan penyerangan pada 25 Desember, dimana umat Nasrani semestinya melaksanakan ibadah dan hari suci bagi umat Kristiani. "Untuk itu, saya mengajak seluruh pendeta-pendeta di Gereja Katolik maupun Protestan, mari kita sama-sama mengecam tindakan OPM, karena mereka telah menciderai kesucian Natal," tegasnya.
Danrem 032/Wbr juga mengajak seluruh warga Negara, khususnya masyarakat di Sumatra Barat untuk mendoakan almarhum. "Mari sama-sama kita doakan, semoga amal ibadahnya diterima oleh yang maha kuasa, diampuni dosa-dosanya dan diberikan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa," pintanya.
Sampai Selasa (26/12) pagi, jenazah Kopda Hendrianto disampaikan Danrem masih berada di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat. "Hari ini (kemarin-Red), jenazah masih berada di Batalyon 762/VYS Kodam XVIII/Kasuari, direncanakan akan diterbangkan dari Sorong ke Makasar pukul 14.45 WIT, tiba di Makassar pukul 15.45 WITA, transit di Makassar, lanjut penerbangan dari Makassar - Cengkareng tiba pukul 17.45 WIB, bermalam di terminal Cargo Cingkareng dan dilanjutkan penerbangan ke Padang besok pagi (Rabu ini-Red) pukul 07.30 WIB," terang jendral bintang satu itu.
Sesampai di Padang pukul 09.15 WIB, jenazah akan disemayamkan sementara di Makorem 032/Wbr. "Selanjutnya akan diberangkatkan menuju kampung halaman korban di daerah Kabupaten Kerinci untuk dimakamkan," urai orang nomor satu di Korem 032/Wbr itu.
Brigjen TNI Rayen Obersyl |
Naik pangkat
Kopda Hendrianto yang gugur saat menjalankan tugas di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya akan mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) satu tingkat.
"Insya Allah akan kita ajukan (kenaikan satu pangkat). Dalam kebiasaan kita, TNI atau pemerintah memberikan penghargaan kepada prajurit yang gugur di medan pertempuran dengan kenaikan pangkat satu tingkat," kata Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl.
Korban pergi meninggalkan seorang isteri dan dua anak berusia delapan dan enam tahun. Isterinya kata Danrem akan menjadi warakawuri atau masiy tetap menjadi keluarga tentara. "Jadi masih tetap.jadi bagian keluarga besar Korem 032 Wirabraja, dapat uanh pensiun dan santunan," tegasnya.
Kopda Hendrianto sendiri berdinas menjadi salah satu Satgas Pamtas RI-PNG wilayah Papua Barat bersama ratusan prajurit Batalyon 133/YS sejak 24 Maret 2023 lalu. Saat itu, ada 400 personil yang berangkat ke sana. Di Papua Barat, mereka dibagi 13 posko yang masing-masing beranggotakan sekitar 24 hingga 26 orang. Posko terdekat ke Sorong menempuh perjalanan lima jam jalan darat. "Mereka dinas di sana selama.12 bulan. Artinya, akan kembali lagi ke kesatuan pada Maret 2024," sebut Danrem.
Kepergiannya kala itu dilepas langsung Danrem, Wakapolda dan Gubernur Sumbar. Bahkan, tim Satgas Pamtas ini juga telah dikunjungi ketiga petinggi itu beberapa bulan lalu. Namun, nasib berkata lain, Kopda Hendrianto, gugur dalam tugas mulianya. Selamat jalan ! (yuni)
Komentar
Posting Komentar