UNP akan Dirikan Pusat Riset Pangan Halal dan Alat Pendidikan

 

TINJAU PAMERAN - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., bersama Rektor UNP, Prof. Ganefri, PhD., saat meninjau sejumlah "booth" pameran dan hasil penelitian para dosen UNP pada kegiatah Expo UNP Golaboration, Pameran Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP di auditorium kampus itu, Senin (4/12). (yuni)





PADANG - Universitas Negeri Padang (UNP) berpeluang mendirikan Pusat Riset Spesifik  yang bisa dikolaborasikan dengan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Salah satunya, riset dan inovasi tentang pengembangan produk pangan halal.

“Belum ada kolaborasi kita terkait riset pangan halal. Itu peluang bagi UNP, ” kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc.,  saat membuka kegiatan UNP Expo  Golaboration, Pameran Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP di auditorium kampus itu, Senin (4/12).

Menurutnya, selain pengembangan pangan halal, UNP juga memiliki potensi menjadi pusat riset pengembangan alat-alat pendidikan serta potensi lainnya yang dimiliki UNP ataupun yang ada di Sumatera Barat. 

BRIN dan UNP kemarin telah  menandatangani nota kesepahaman terkait kolaborasi riset. Selanjutnya kesepakatan itu harus segera ada implementasi kolaborasi. “Harus segera ada implementasi riset dan inovasi anatara UNP dan BRIN. Lalu ajukan pendanaan melalui BRIN,” tuturnya.

Laksana mengungkapkan, dalam satu tahun, BRIN mengalokasikan dana Rp15 triliun untuk pembiayaan riset dan inovasi. Anggaran dimaksud dikucurkan untuk pendanaan riset yang diajukan oleh pendidikan tinggi, pemerintah, bahkan dunia industri. “Pembiayaan tidak sembarang diberikan. Ini terbuka juga untuk umum, tapi mekanismenya kompetisi. Saya rasa UNP sebagai universitas besar bisa berkompetisi untuk mendapatkan pembiayaan ini,” ucapnya.

Rektor UNP, Prof. Ganefri, PhD., pada kesempatan itu juga memastikan akan  menindaklanjuti kesepahaman yang telah dijalin dengan BRIN. Pusat kolaborasi yang segera dijalankan, yakni tentang pengembangan pangan halal dan pengembangan alat-alat pendidikan.

“Pengembangan alat pendidikan sudah jadi konsentrasi kita. Kita juga punya kerjasama dengan industri untuk memproduksi alat-alat pendidikan ini,” ungkapnya.


Hasil penelitian 
Sementara itu, dalam kegiatan Expo UNP Golaboration di Auditorium UNP dipamerkan 507 penelitian dan 295 pengabdian masyarakat yang dihasilkan para dosen di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP. "Ini merupakan diseminasi dosen selingkungan UNP," kata Ketua Panitia Kegiatan, Dr. Haris Satria. 

Kegiatan expo ini berlangsung selama empat hari dari  4 hingga 7 Desember 2023. Haris mengatakan, area tengah auditorium  diisi hasil penelitian yang diganti setiap hari. Pada bagian kanan dan kiri tersedia booth  kontribusi masing-masing fakultas dan juga pihak sponsorship yang sudah mendukung kegiatan itu. "Tujuan expo ini sebagai diseminasi hasil bagaimana kita bisa mengekspose hasil-hasil penelitian atau pengabdian, tidak hanya terpublish di jurnal bereputasi tinggi, tapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat banyak dan mereka tahu hasil-hasil riset yang telah kita hasilkan," katanya.

Kegiatan ini terbuka untuk umum. Mereka bisa melihat area dalam yang fokus untuk expo hasil riset dan pameran fakultas, sedangkan di luar auditorium ada bazar. Expo ini merupakan tahun kedua setelah sukses digelaran pertama. (yuni)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anakku Pulang Bagai Pahlawan

Prajurit Yonif 133 Yudha Sakti Tewas Diserang KKB di Papua Barat

UNESCO Tetapkan Hari Lahir AA Navis Jadi Perayaan Internasional