Majukan Indonesia, Pola Pikir Mahasiswa Harus Berorientasi Masa Depan
Rektor dan Ketua Umum ICMI. (Ist) |
Padang - Mahasiswa hari ini merupakan generasi masa depan pada Indonesia Emas 2045 mendatang. Untuk itu, pola pikir mereka harus berorientasi pada masa depan agar mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Kunci menjadi generasi emas adalah mahasiswa harus bisa menata pola pikir, memiliki keterampilan dan bisa menerapkan langkah-langkah menuju sukses, diantaranya jujur, disiplin dan memiliki jejaring yang luas," kata Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof. Arif Satria saat memberi kuliah umum di hadapan civitas akademika Universitas Negeri Padang, Jumat (11/8).
Selama ini dalam pandangan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, Indonesia masih melakukan best practice atau belajar dari keberhasilan negara atau orang lain. Akibatnya, lanjutnya, bangsa ini cenderung menjadi follower atau pengikut. "Kita harus mengubahnya menjadi future practice dengan mempelajari apa yang akan terjadi di masa depan," pesannya kepada seribu mahasiswa yang hadir di auditorium kampus di Jalan Hamka, Padang itu.
Lebih jauh Arif mengatakan, di era ini yang diperlukan tidak hanya ketepatan, tapi juga kecepatan, karena semua berubah begitu cepat. Salah satunya dengan melahirkan inovasi. "ICMI kami yakini mampu menjadi inspirator, karena di dalamnya tidak hanya ada cendikia, tapi juga praktisi, profesional dan swasta yang punya banyak pengalaman. Ini akan jadi modal buat kita untuk menginspirasi," katanya.
Arif mengatakan, future practice lahir melalui keberanian berimajinasi dan berinovasi. Hal itu sesungguhmya sudah dilakukan generasi muda di negara ini yang ditandai dengan lahirnya aplikasi dan kecerdasan buatan yang memudahkan berbagai bidang kehidupan manusia.
Peningkatan iman
Sementara itu Prof. Musliar Kasim yang kemarin kembali dikukuhkan sebagai Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sumbar mengatakan, salah satu tugas ICMI adalah meningkatkan kecerdasan umat agar bisa bersaing dengan negara lain. Di Indonesia, umat Islam adalah kaum mayoritas. Namun ironinya, masih banyak ditemukan masyarakat yang melakukan hal yang tidak sesuai tuntutan. "Kualitas iman perlu peningkatan yang diikuti peningkatan pendidikan, sehingga bangsa kita bisa bersaing dengan negara lain," ujarnya.
Di Sumbar, ICMI yang dipimpinnya siap menjalankan amanah dan harus berperan menegakkan dan mengembangkan “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” sebagai falsafah yang dianut masyarakat di Ranah Minang. "Kiprah ICMI begitu luar biasa dan kami berharap dapat mengemban amanah ini dengan baik dan dapat membangun umat secara bersama-sama,” ucapnya.
Rektor UNP, Prof. Ganefri, PhD., yang dilantik sebagai Sekretaris ICMI mengungkapkan, pendidikan tinggi masih perlu bantuan dari ICMI guna melahirkan generasi emas. UNP yang dipimpinnya saat ini terus bergerak maju. Di kampus itu saat ini ada 136 program studi dan pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah prodi yang mengantongi akreditasi internasional, sehingga bisa mendorong peningkatan kualitas akademik sekaligus meningkatkan kepercayaan publik ke lembaga pendidikan tinggi itu. "Akreditasi internasional juga berguna untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap UNP. Muaranya minat berkuliah di UNP bisa terus meningkat, tidak hanya peminat dalam negeri, tapi juga luar negeri, " ujarnya.
Selain pelantikan pengurus ICMI Sumbar periode 2023-2028 pada kegiatan yang dihadiri Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy itu juga dilaksanakan sejumlah penandatanganan kerjasama antara Fakultas Kedokteran UNP dengan Dekan SKHB IPB university, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat, Kepala Balai Veteriner Bukittinggi , dan Kepala BPTUHPT Padang Mengatas. Juga ada penandatanganan kerjasama antara FMIPA UNP dengan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat dan Kepala Balai Veteriner Bukittinggi. (yuni)
Komentar
Posting Komentar